yang males baca ga usah baca! part 1

Pesta.pesta.pesta.

Gw suka bulan ini, kampanye di mana2.

Jujur, gw tmasuk orang yang suka menilik pribadi orang lain dalam2, dari gaya bicara, tata bahasa, tatapan mata, bahasa tubuh, attitude, intinya gw suka mengamati seseorang.

Apalagi musim kampanye gini.. banyak bgt pribadi yang bisa ditilik. Capres, cawapres, pejabat aktif, tim sukses, supporter, hahahha.

Haduh, seru banget dh tiap malem nonton salah satu channel tv pemilu, keren dh. Ga cuma satu channel doang sh. All thumbs up for them dh yg menyiarkan dari a sampai z ttg pesta demokrasi yang akan kita rayakan. Paling ga gw menyadari kalo pengetahuan gw masih jongkok soal pemilu, tentang capres cawapres, dan antek2nya. Pokoknya gw ga mau sombong aja gtu ntn channel lain yang mnampilkan hiburan2, bagus sh hiburan2 sbnarnya. Mlepas suntuk stelah kerja seharian. Tp skali lg, gw masih buram soal pemilu, makanya gw mencoba menerangkan pandangan dl baru dh klo udah menguasai gw tinggalkan tuh channel tv pemilu dan puas2in nonton channel berisi hiburan2 negri. Mau gmn lagi, gw ga mau salah milih

Dan gw mulai cerita, (oh, lagi2 kata cerita, indah niaannnn), soal pemilu. Gmn kawan, pilihanmu? Dah yakin berapa persen? Gw masih bingung. Gw yg awalnya keukeuh megang satu pasangan, diprotes kakak gw untuk membuka mata kpd pasangan lainnya. Gw pun mencoba. Gw tonton mulai dr monolog tiap pasangan, pertanyaan2 rakyat untuk capres, pidato para capres plus kesenian yang mereka tampilkan, pertanyaan para petinggi pendidikan kepada tiap capres, sampai malam lusa, soal debat tim sukses.

Debat, gw suka nih segmen. Watak asli bener2 keluar kalo udah terjun ke arus ”debat”. Begini, seperti yang ada di media2, ada dua pasangan capres cawapres yang saingannya ketat. Sebut saja mawar dan melati. Satu lagi pasangan lainnya kita sebut anggrek. Dari tim sukses mereka aja kita bisa liat karakter capres cawapres mereka. Boleh dong, gw sebut mereka kayak gitu. Like ”tim sukses”, like”capres cawapres”. Mereka kan satu pandangan, satu tujuan, satu program, satu arah, pokoknya satu kesatuan dh.

Dan pegangan teguh pemimpin kebanyakan: Ambisi,wibawa,kecerdasan,kepercayaan, itulah yang biasanya ditampilkan, sandiwara, sob. Tapi, sekali lagi, di acara debat inilah kita benar2 bisa liat watak asli para debatornya. Dan watak yang muncul: agresif, ga mau kalah, over ambisius, over acting, angkuh... aduh, ga dikit loh yg kayak gitu.

Nah, tim sukses melati adalah yang gw amati pertama kali. Karena pas gw pencet channel kesukaan gw itu, tim sukses melati lagi ngomong. Wibawa, santai, tegas, ga banyak cincong, sopan, ga asbun (asal bunyi). Suka gw. Bukan karena mereka pilihan awal gw. Gw juga buka mata gw lebih lebar untuk menilai kekurangan mereka, serta berniat mencari kebaikan pasangan lainnya. Over PD sh, kekurangan mereka menurut gw...

Gw mulai gerah pas tim sukses mawar menyela, ya ampyunnnn. Gw awalnya simpati loh ama mereka. Program, jargon, kerja lapangan, pokoknya mereka tampak handal dh. Sayangnya pada debat tsb, ga cuma sekali, berkali2 mereka nyela omonan pasangan lain. Ya melati, ya anggrek, disela seenaknya. Menyudutkan, angkuh, ga mau kalah, interupsi tanpa izin, tergesa2, lafal ga sampe (gigi udah ga lengkap soalnya), ya Allah... apa hambaMu ini tlalu menutup mata? Tapi, sumprit dah, gw mencoba mencari kebanggaan dr kubu ini, banyak sih, ga perlu gw sebutkan coz mereka dh menggembargemborkannya di iklan2 mereka. Dan satu yang paling ga gw suka dr attitude tim sukses yang semalam jadi wakil debat adalah “ menyudutkan pasangan lainnya”. Dan inilah sayangnya, SATU HAL YANG PALING GW BENCI DARI SIFAT MANUSIA. PALING BENCI GW KALO ADA ORANG ATAU PIHAK YANG SUKA MENYUUDUTKAN. Luruh lah simpati gw.. maafkan aku.

Malah nih kawan, pas gw liat kubu anggrek yang ga tlalu diunggulkan, kok gw lebih simpatik ya. Tenang, mendengarkan, ga asbun, ga sombong, penuh pertimbangan, kritik membangun. Oke lah malah. Ga ada salahnya mengkritik, asal ga menyudutkan. Yang membangun pokoknya. Padahal sebelumnya gw rada pesimis ama cepresnya. Kok gw malah jadi salut ya.

Itulah kawan. Tim sukses aja, bukan capres cawapres yang komat kamit langsung di muka umum untuk kampanye, bisa bikin kita terbawa emosi. Intinya sih, kalo mau jadi wakil suatu organisasi, badan, negara, agama, keluarga, bahkan diri sendiri, belajarlah terlebih dahulu. Ga usah sandiwara, yang penting jujur dengan didik terlebih dahulu kepribadian. Bukannya gw sok nasihatin, gw juga mawas dan introspeksi diri untuk ngomong ini. Agak berat sih. Tapi, ini mungkin pesan gw sebelum kita berpisah, (kita terpaksa terpisah oleh ruang dan waktu demi ilmu, sob). “Di mana pun , kapan pun, jagalah kepribadian, ucapan, dan tingkah laku . Ga usah terlalu meninggikan diri sendiri demi dipandang tinggi orang2. Jangan juga terlalu nganggep orang lain jauh di bawah kita, bahkan ampe2 lebih rendah dari tanah. Intinya, tetaplah kalian humble, sederhana, ga foya2, ga menye2, down to earth, supel, baik hati, seperti yang gw kenal selama ini. Dan satu lagi gw buka kartu gw kepada kalian, gw paling benci kalo denger kata ,”lah”, yang dibunyikan untuk menekankan ucapan kita tapi malah merendahkan orang lain. Orang nanya kepastian ilmu, jawabannya, “ya iya, lah.”. orang nanya ketidakpastian suatu ilmu yang bagi dia rumit tapi mungkin kita bisa, jawabnnya “ ya enggak lah.” Sumpah, sakit kuping gw mendengar penekanan “lah” itu.. heheheh. Ada aja gitu orang2 di luar sana yang kayak gitu, bikin bete ajah kan.”

Btw, ada debat presiden malam ini di trans tv jam 7. moderatornya anis baswedan, salah satu orang intelek dunia. Tonton, sob.nayo kita tilik capres kitaa... hahaha.

Makasih, ya. Ga panjang kan? Hehehehhe.